Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

puisi pertama

rembulan malam cahaya mu menyinari ku sedikit jangkrik yang menderik melihat ke atas ke bintang dimana kah kekasih ku dimana kah ia berada adakah dia merindu atau pergi nan jauh di ujung langit mata mu sipit hidung mu lancip namun hati mu lancip hingga sering menusuk dimana hati sesungguh nya

Otak Tak Bergerak

dalam bercerita ada yang harus kita bedah dari berbagai pengalaman2 yang begitu banyak dan mengajari kita akan sebuah pelajaran baik itu pahit dan manis. hidup lebih sering pahit dan adem ketika dirasa tapi jika dilihat indah pada bagian tertentu. kalimat menusuk yang didengar oleh telinga kini menjadi bom didalam jiwa, tak bisa meledak karena pemicu masih di tempat yang sama. otak ku lumpuh karena syaraf yang tak lagi bisa memfungsikan segala sambungan nya. memori indah lenyap hanyut terbawa darah cinta yang ada sejak lahir. kau yang ku sayang dalam darah tak adil jika aku tak selalu melayani mu apapun kondisi mu. aku yang berbeda dari mu kamu yang selalu sempurna dimata mereka dan mereka menuruti mu apapun yang kau katakan. apa guna diriku di hidup mu? hanya sebagai alasan kenapa tanggung jawab msh kau pikul sedikit. cinta mereka hingga kau besar saat ini masih mampu kau berikan. jangan lah kau sakiti hati ini dengan ucapan mu tanpa kau mengerti, aku menyayangi ibu ku lebih dari aku