Langsung ke konten utama

Otak Tak Bergerak

dalam bercerita ada yang harus kita bedah dari berbagai pengalaman2 yang begitu banyak dan mengajari kita akan sebuah pelajaran baik itu pahit dan manis. hidup lebih sering pahit dan adem ketika dirasa tapi jika dilihat indah pada bagian tertentu. kalimat menusuk yang didengar oleh telinga kini menjadi bom didalam jiwa, tak bisa meledak karena pemicu masih di tempat yang sama. otak ku lumpuh karena syaraf yang tak lagi bisa memfungsikan segala sambungan nya. memori indah lenyap hanyut terbawa darah cinta yang ada sejak lahir. kau yang ku sayang dalam darah tak adil jika aku tak selalu melayani mu apapun kondisi mu. aku yang berbeda dari mu kamu yang selalu sempurna dimata mereka dan mereka menuruti mu apapun yang kau katakan. apa guna diriku di hidup mu? hanya sebagai alasan kenapa tanggung jawab msh kau pikul sedikit. cinta mereka hingga kau besar saat ini masih mampu kau berikan. jangan lah kau sakiti hati ini dengan ucapan mu tanpa kau mengerti, aku menyayangi ibu ku lebih dari aku menyayangi diriku sendiri, biarlah aku mati untuk nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ayah dan putri nya ~ Soekarno dan Megawati

Prof. Dr. Tjipta Lesmana, M.A. dalam bukunya yang berjudul Dari Soekarno sampai SBY, beliau mengatakan bahwa Kepemimpinan tercermin dari komunikasi politik dan pengaruh yang ditimbulkan pada audience. Begitu pula, komunikasi politik para Presiden. Efektif atau tidaknya komunikasi mereka, langsung berdampak pada kepemimpinan dan citra diri mereka. Soekarno yang dikenal dengan  berani menghadapi tantangan dalam banyak hal, tegas dalam bersikap dan mengambil keputusan dan mempunyai kematangan dalam berpolitik. Namun, soekarno juga mempunyai amarah dan salah sebagaimana mesti nya seperti manusia lainnya. Ciri – ciri Beliau ketika marah yaitu seperti gebrak meja, menggedor – gedor kiri – kanan, nebghardik sasaran dengan suara yang keras. Selain itu dalam diri nya juga memiliki sifat menantang, memperingatkan seseorang akan hal yang penting, mengancam jika keberadaan nya genting, dan semua itu di komunikasikan lewat bahasa. Soekarno adalah salah satu tokoh utama dalam proses kemer...

3 pelanggaran kode etik jurnalistik

Pelanggaran kode etik jurnalistik 1.   Makam Mbah Priok Kasus bentrok saptol PP dengan warga memperebutkan makam Mbah Priok belum usai. Banyak hal bisa dilihat dari kasus ini, di antaranya soal bagaimana televisi menyiarkan kasus ini. Saat terjadi bentrok, banyak televisi menyiarkan secara langsung. Adegan berdarah itupun bisa disaksikan dengan telanjang mata tanpa melalui proses editing. Penyiaran langsung gambar korban bentrokan di Koja, Tanjung Priok, merupakan pelanggaran Kode Etik Jurnalistik Pasal 4: Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul. Gambar korban berdarah-darah dikategorikan sebagai berita sadis, dan tidak semua konsumen media dapat menerimanya. Pihak keluarga korban yang kebetulan sedang menonton televise pun bisa menerima dampak psikologis atau traumatis jika melihat kerabatnya mengalami luka yang mengenaskan. 2. Pemberitaan kasus Antasari yang melibatkan wanita bernama Rani oleh TV One Menurut Penasehat Persatuan Wartawan...

Mario - How Do I Breathe