- kamu seperti angin, kamu tak nampak tapi terasa di panca indra ku yang ku sebut kulit. kamu menyejukan hati ketika kamu tatap kedua mata ku. kamu tak terlihat,kenapa? kamu berbayang! stop! jangan selalu ada di depan ku tapi selalu ada lah di setiap kaki ku melangkah. aku berharap screen phone cell ku ada bacaan 1 new mesage or 1 miss call tapi menghubungi mu saja selalu pending ada apa dengan semua ini? aku kehilangan keseimbangan ketika diharuskan memikirkan mu atau memikirkan diri ku sendiri?.
- kamu tau alasan aku memilih mu di antara angin yang ada di sekitar ku? karena kamu tak sama, kamu memiliki hati yang bentuk nya hampir sempurna di antara angin-angin yang ada. kamu mewangi didekap ku.layak nya angin membutuhkan matahari untuk selalu membawa nya kemana angin itu ditiupkan lalu membawa segenggam debu yang kadang merusak mata kita tapi dengan perasaan hati yang begitu ikhlas debu itu pun pudar terbawa riak riak yang tergeletak di pinggiran danau yang mendekati rawa rawa yang disembunyikan oleh dedaunan yang hijau. angin itu berhembus ketika ada dorongan dari langit menembus cakrawala sehingga terasa dikulitku.
- kamu tak beda dengan debu sama-sama terbang tak jelas kemana. wangimu pun aku bingung. dihela nafas ku pun juga angin yang mengandung karbondioksida tapi tak bermanfaat jika kamu menghirup apa yang aku keluarkan dari pernafasan ini. kalo cintamu mewangi sampai ke sela-sela hidung ini sampai hidung ku takkuat untuk selalu mencumbunya. tak tahan ingin melihat apa yang hidung ku cumbu. tak kuat tinggi sengatan wangimu.aku jatuh. jatuh sedalam dalam nya
Prof. Dr. Tjipta Lesmana, M.A. dalam bukunya yang berjudul Dari Soekarno sampai SBY, beliau mengatakan bahwa Kepemimpinan tercermin dari komunikasi politik dan pengaruh yang ditimbulkan pada audience. Begitu pula, komunikasi politik para Presiden. Efektif atau tidaknya komunikasi mereka, langsung berdampak pada kepemimpinan dan citra diri mereka. Soekarno yang dikenal dengan berani menghadapi tantangan dalam banyak hal, tegas dalam bersikap dan mengambil keputusan dan mempunyai kematangan dalam berpolitik. Namun, soekarno juga mempunyai amarah dan salah sebagaimana mesti nya seperti manusia lainnya. Ciri – ciri Beliau ketika marah yaitu seperti gebrak meja, menggedor – gedor kiri – kanan, nebghardik sasaran dengan suara yang keras. Selain itu dalam diri nya juga memiliki sifat menantang, memperingatkan seseorang akan hal yang penting, mengancam jika keberadaan nya genting, dan semua itu di komunikasikan lewat bahasa. Soekarno adalah salah satu tokoh utama dalam proses kemer...
Komentar
Posting Komentar